Mengapa
Perlu PIK R?
Berdasarkan
data sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia pada kelompok
umur 10 -24 tahun yaitu penduduk usia remaja berjumlah sekitar 27.6 % atau
kurang lebih 64 juta jiwa dari total seluruh penduduk Indonesia. Banyaknya
jumlah remaja tersebut memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak. Hal ini
dikarenakan pada usia remaja adalah masa pancaroba, masa pencarian jati diri
apalagi jika dikaitkan dengan keadaan atau kondisi globalisasi dan informasi
yang kian tak terkendali.
Perubahan
– perubahan yang dialami remaja meliputi perubahan fisik, psikis, maupun
sosial. Perubahan fisik antara lain perubahan primer dan sekunder. Perubahan
primer ditandai dengan berfungsinya organ reproduksi sedangkan perubahan
sekunder ditandai dengan perubahan struktur tubuh, suara, dan lain-lain.
Perubahan psikis antara lain timbulnya perasaan sudah dewasa, sudah mandiri,
dan tidak mau banyak diatur orang tua. Perubahan-perubahan itu berdampak pada
tingkah laku, pola pikir, cara berpakaian dan pola pergaulan .
Pola
pergaulan yang cenderung bebas karena pengaruh era globalisasi ditambah dengan
kondisi rentan karena perubahan-perubahan itu, dapat menyeret remaja Indonesia
ke dalam tiga masalah besar, yaitu : seksualitas, HIV dan AIDS serta NAPZA.
Menurut ANU & UI (2010) di JATABEK, pada usia kurang dari 17 tahun hingga
24 tahun sekitar 20,9% remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah
dan 38,7% remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah
menikah. Kemudian kasus AIDS kumulatif s/d Juni 2011 sebesar 26.483 kasus dan
45,9% diantaranya adalah kelompok usia 20 – 29 tahun (Kemenkes RI, 2011).
Hal
tersebut merupakan masalah besar karena menyangkut kesinambungan generasi
manusia berkualitas. Apabila tidak dapat menyikapi dengan baik ketiga masalah
ini, maka generasi muda akan terjerumus ke dalam hal – hal yang negatif. Untuk
itu, diperlukan program yang dapat memberikan informasi berkaitan dengan
penyiapan diri remaja menyongsong kehidupan berkeluarga yang lebih baik,
menyiapkan pribadi yang matang dalam dalam perencanaan masa depan. Salah satu
program yang dapat digalakkan adalah program Generasi Berencana (GenRe).
Program GenRe adalah pogram yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan
berkeluarga bagi remaja/mahasiswa ditujukan agar mereka mampu melangsungkan
Jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara
terencana,serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan
reproduksi.
PIK
REMAJA “PELANGI HARAPAN“di SMP N 1 PARITTIGA dibentuk dengan pertimbangan
adanya masalah – masalah pergaulan remaja. Informasi yang benar mengenai
seksualitas, HIV dan AIDS, serta NAPZA sulit didapatkan dari orangtua. Hal ini
dikarenakan orangtua masih menganggap tabu untuk memberikan informasi mengenai sex education kepada anak-anaknya, juga
dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua mengenai cara penyampaian informasi
yang benar. Hal ini menjadikan anak-anak menjadi penasaran dan akhirnya mencari informasi sendiri melalui
media lain (TV, HP, Internet) atau dari pengalaman lainnya, yaitu teman
sebayanya. Oleh karena itu, bisa menimbulkan persepsi yang salah tentang
pemahaman masalah seks, sehingga dapat memicu perilaku menyimpang remaja
seperti pelecehan seksual, seks bebas, dan pemerkosan. Selain itu masalah yang
tidak kalah pentingnya yaitu Penyakit Menular Seksual (PMS) serta masalah
narkoba yang kian menjadi ancaman jiwa remaja akibat pengaruh lingkungan dan
pergaulan di luar rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar